Senin, 14 Maret 2011
아기는 쓰나미 일본을 살아
VIVAnews은 - 군인의 숫자가 진흙탕에 서 딸을 일본의 치명적인 쓰나 미의 나머지 대피. 이 아이는 일본의 이후 지진의 파괴 겁니까 9, 2011년 3월 11일 (금요일), 지난 주 가운데 희망의 상징이다.
일, 2011년 3월 15일 (화요일) 제품에 대한 페이지에서 인용한 바와 같이, 군인 재난 사일 후 이시 노 마키 시내에서 바다 물이 진흙 , 중간에 지진 해일 피해자를 찾는 동안 아기가 사개월 찾을 수 없습니다.
해일이 충돌했을 때, 아버지는 단순히 높은지면에 아기를 실행합니다. 그들은 여진이 거대한 파도를 돌아 오진 것이라고 우려하고있다. 다행히, 두 번째 홍수의 위협이 다가오고있다. 구조 팀에 의해 발견하기 전까지는 그러나 아기가 다음 찾기 힘들었다. 이제 그는 그의 가족은 다시 만날 수있어.
구조대원들은 모두 생존자와 희생자 사망에 대한 검색을 계속했습니다. 이러한 노력은 여진의 물결은 15 피트 약 4.5 미터의 높이와 함께 제공되는, 월요일에 네 시간 동안 거짓 경고로 인해 중지되었습니다.
지진 주장 15,000명을 죽인 일본의 지진 해일가 울렸어요. 지금까지 시신 어느 1,900명 연락이 발견되었습니다. 생존자,이 재앙이 완료되지 않았습니다. 전기, 깨끗한 물, 그리고 음식 어려운 액세스 더 많은 난민을 앓고합니다.
Minggu, 06 Maret 2011
sahabat sejati
Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Sahabat Sejati adalah salah satu yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Sahabat Sejati akan selalu memotivasi dan membangkitkan kita manakala sedang terjatuh, membantu kita manakala sedang kesusahan dan memerlukan bantuan, mengingatkan kita manakala kita salah dalam melangkah. Dengan sahabat sejati, kita pun akan lebih leluasa untuk saling berbagi; berbagi cerita, berbagi duka, berbagi tawa, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi rahasia, dll.
Namun, alangkah sulitnya untuk mendapatkan sahabat sejati sebab di dunia yang fana ini terlalu banyak persahabatan dan/atau persaudaraan semu karena berdiri di atas pondasi yang rapuh, tolok ukur yang keliru, tolok ukur berupa kepentingan-kepentingan duniawi bahkan dibangun atas dasar kemaksiatan.
Dengan demikian, maka tak heran di zaman sekarang ini kita sering menemukan orang yang berteman/bersahabat hanya karena ada maunya saja dan/atau ketika dalam keadaan senang saja namun ketika keinginannya sudah tercapai dan/atau ketika temannya sedang dalam kesusahan maka tidak segan-segan dia meninggalkan temannya itu karena dianggap (secara duniawi) sudah tidak penting, tidak menguntungkan dan tidak memerlukannya lagi.
Lantas, bagaimanakah kita bisa mengukur persahabatan sejati itu?
Namun, alangkah sulitnya untuk mendapatkan sahabat sejati sebab di dunia yang fana ini terlalu banyak persahabatan dan/atau persaudaraan semu karena berdiri di atas pondasi yang rapuh, tolok ukur yang keliru, tolok ukur berupa kepentingan-kepentingan duniawi bahkan dibangun atas dasar kemaksiatan.
Dengan demikian, maka tak heran di zaman sekarang ini kita sering menemukan orang yang berteman/bersahabat hanya karena ada maunya saja dan/atau ketika dalam keadaan senang saja namun ketika keinginannya sudah tercapai dan/atau ketika temannya sedang dalam kesusahan maka tidak segan-segan dia meninggalkan temannya itu karena dianggap (secara duniawi) sudah tidak penting, tidak menguntungkan dan tidak memerlukannya lagi.
Lantas, bagaimanakah kita bisa mengukur persahabatan sejati itu?
Langganan:
Postingan (Atom)